Memulai Breeding Kambing dan Domba (bagian 1)

Selamat sore rekan rekan semua !!
Salam sejahtera untuk kita semua,

Sudah hampir 7 bulan nggak nulis lagi. Bukannya males nulis, cuman lagi banyak ndengerin cerita kanan kiri saja. Saya pernah nulis artikel masalah kemandirian pakan itu wajib. Namun beberapa bulan ini ada banyak cerita penting selain kemandirian pakan. Mungkin rekan rekan ada sebagian yang ngalami situasi semacam ini waktu ternak domba atau kambing :

1. Harga bakalan terus naik dan barang semakin langka.
2. Setelah bakalan digemukan harga jual kembali menjadi murah.
3. Harga berat hidup kambing ataupun domba lebih mahal dari harga karkas yang dihasilkan.
4. Sukses menggemukkan tapi nggak untung

Mungkin saatnya rekan rekan beralih ke BREEDING, Kenapa ?



Karena nggak mungkin usaha yang kita bangun ada unsur monopoli di salah satu faktornya. Coba kita berpikir sejenak. Kira kira apa yang terjadi kalo usaha penggemukan domba atau kambing yang kita rintis mengalami hal seperti ini :

a. Harga bakalan tidak bisa kita prediksi dan cenderung mahal
b. Pakan tidak bisa kita produksi sendiri dan tergantung dari luar
c. Harga jual hasil penggemukan tidak bisa kita atur dan cenderung turun

Jika salah satu atau semua hal diatas terjadi di usaha yang kita bangun, apakah kita masih berharap keuntungan yang dibangun bisa kita tentukan ?



Sebenarnya sudah 3 tahun ini saya mencoba berhitung dengan BREEDING. saya mulai dari 3 indukan dan sekarang sudah bertambah menjadi 11 indukan yang 5 diantaranya sedang hamil. Yang jantan hanya saya jual waktu hari raya qurban. Satu ekor pejantan laku 2,3 juta rupiah. Saya tidak memelihara pejantan pemacek. Jika sudah waktunya kawin biasanya saya beli atau meminjam pejantan. Ini untuk menyerentakkan kehamilan saja. Sekaligus mengatur panen pejantan siap qurban. Hari raya qurban kemarin ada 3 ekor pajantan yang dijual dan laku 7 juta rupiah. Kenapa cuman 3 ? kebetulan kelahiran tahun sebelumnya banyak yang betina.


Harapan saya, tahun ke 5 setiap tahun saya dapat menjual pejantan paling tidak 8 sampai 10 ekor pada saat hari raya qurban. 
Bagaimana pakan yang diberikan ? apakah perlu perlakuan khusus ? 
Ini yang saya sebut berhitung. dengan 11 ekor induk betina, saat ini pakan yang saya berikan hanya hijauan segar dan limbah pengolahan tempe. Itu saja tidak ada yang lain.




Bagaimana Kita memulai BREEDING dengan sekala lebih besar ?? 
Dengan gambaran keuntungan tiap tahun, perlu perlakuan menajemen yang berbeda dibanding dengan Breeding sekala kecil. Mungkin penjelasan satu persatu akan saya jelaskan lain kali. terimakasih.

salam sukses selalu buat semuanya,
Jika ada yang nggak sabaran bisa diskusi di nomor ini :

(WA : 0812 2558 8449)







Komentar

Postingan populer dari blog ini

EM dan SOC (suplemen organik cair) termurah di dunia ... Mau ?

STOP !! Jangan jual rumput anda !! dipakai sendiri ternyata untungnya lebih banyak !!

rahasia besar dibalik gedebog pisang