Selamat jalan Pak wamen ESDM ...

Foto diambil dari : ANTARA NEWS.COM
Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo : Masih terngiang dan teringat beberapa tulisan Bapak mengenai energi di indonesia. Negara kaya yang kita cintai ini menurut bapak adalah bangsa yang tidak cerdas. Menurut bapak, negara kita kaya akan gas dan batubara. Namun pemerintah kita justru menggunakan energi dari minyak. Tidak hanya menggunakan, tapi mensubsidi sedemikian besar. Karena Bahan Bakar Minyak (BBM) negara kita  harus membakar uang lebih dari 200 trilyun. Yang tidak cerdas lagi adalah para wakil kita di senayan, yang berusaha menyembunyikan Bahan Bakar Gas (BBG) yang notabennya melimpah di negri kita. Wakil rakyat yang kita cintai ini menyembunyikan kesadaran kita akan BBG. Harga BBG di negara kita lebih murah dari pada BBM yang telah disubsidi oleh pemerintah. Apalagi jika disubsidi .... Dengan logika ini memang benar apa yang telah bapak kemukakan ... kita memang tidak cerdas. Kita masih BODOH ...
Pak Wid ... seandainya saya bisa bertatap muka dengan anda sebelumnya, saya ingin mengatakan hal sama dengan anda namun di lain bidang. Bangsa kita bukan hanya tidak cerdas mengenai energi, tapi juga tidak cerdas masalah peternakan. Di negri kita pak Wid ... setiap hari matahari menyapa kita. Tidak ada yang tidak tumbuh di negri ini. Bahkan katanya tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Sapi dan kambing di negara kita hanya butuh rumput untuk hidup. Pertanyaannya .... Dari Sabang sampai Merauke, rumput apa yang tak dapat tumbuh. Dari Nias sampai Pulau Rote, daerah mana yang tak bisa kita jadikan peternakan. Tapi kenyataan pait bagi kita, kenapa kita mengimpor sapi dari negeri orang.
Bukan kebijakan swasembada daging yang kita hujat. Bukan Pemerintah yang kita kutuk. Namun perlu Pak Wid ketahui, kebijakan impor sapi yang kita tidak sependapat. Saya peternak, saya adalah korban dari kebijakan impor tersebut. Jika pemerintah cerdas, jika kebijakan memang untuk kesejahteraan rakyat. Mengapa kita tidak pernah didengar ?.
Di negara yang saya banggakan ini, tidak sedikit orang pintar. Namun orang yang berpikiran jauh ke depan seperti bapak amat jarang kita temui. Saya berkeyakinan jika bapak memahami persoalan kami, dan diberi kewenangan mengelola pertanian dan peternakan, mungkin bapak tidak akan melakukan impor sapi. Indonesia bisa mencapai swasembada tanpa impor sapi.
Saya kembali teringat 15 buah pemikiran Pak Wid pada awal bulan april kemarin, namun kata terahir dari bapak yang membuat saya mengetahui secerdas apa bangsa kita ...
"Ketergantungan yang berlebihan terhadap minyak dari luar negeri adalah ketidak mandirian. Tidak menggunakan energi yang kita miliki secara optimal adalah tidak bijaksana. Mengkonsumsi energi yang mahal tetapi tidak mengkonsumsi energi murah yang kita miliki adalah kebodohan".
Negara kita kaya Pak Wid, suatu saat kita tidak akan bergantung lagi dari luar negri baik energi maupun peternakan. Kita akan mengoptimalkan energi dan sumber daya yang kita miliki secara bijaksana. Negara kita akan mandiri baik pangan maupun energi.
Selamat jalan pak Wid, Profesor Widjajono Partowidagdo ... Semua pemikiran Bapak yang membuat Bapak akan tetap hidup dihati kami ... Semoga amal dan perbuatan bapak mendapat balasan dari Tuhan ... amiiin ....


Isnan ali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EM dan SOC (suplemen organik cair) termurah di dunia ... Mau ?

STOP !! Jangan jual rumput anda !! dipakai sendiri ternyata untungnya lebih banyak !!

rahasia besar dibalik gedebog pisang